Jumat, 25 Maret 2016

Metode Penelitian Dalam Psikologi



Assalamu'alaikum, untuk edisi kali ini saya akan memposting sebuah makalah tentang "Metode Penelitian Dalam Psikologi" yang pernah saya buat sebelumnya. Semoga malah ini dapat membantu dalam menyelesaikan tugas kuliah anda.

catatan: jangan lupa untuk membuat makalah selalu cantumkan footnote ya friends.

Terimakasih dan Wassalamu'alaikum..

 
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
            Alhamdulillahhirabbbil’alamin, puji syukur kehadrat Allah SWT, Atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di Akhir kelak nanti. Amin.
            Penulis mengucapkan Syukur kepada Allah atas limpahan Nikmat-Nya, baik kesehatan fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis berhasil menyelesaikan pembuatan makalah, sebagai tugas dari mata kuliah psikologi umum.
            Tentunya makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.Sekian dan terimakasih, jika terdapat banyak kesalahan penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
Wassalamua’alaikum Wr.Wb
                                                                             Yogyakarta, 01 Maret 2016
                                                                                         Penulis



  
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.      Latar Belakang..................................................................................... 1
2.      Rumusan Masalah................................................................................. 1
3.      Tujuan Penulisan................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
1.      Pengertian Metode Penelitian............................................................... 2
2.      Metode-metode Dalam Penelitian Psikologi........................................ 2
3.      Cara Menerapkan Metode Penelitian Psikologi.................................... 10
BAB III PENUTUP......................................................................................... 13
A.    Kesimpulan........................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam usahanya untuk mempelajari tingkah laku manusia, psikologi menggunakan beberapa metode-metode tersendiri untuk menyelidiki terhadap objeknya. Objek psikologi adalah perbuatan manusia, yaitu perbuatan manusia yang bersifat kompleks dan selalu berubah. Jiwa bukanlah suatu benda yang mati, tetapi sesuatu yang hidup dinamis selalu berubah untuk maju menuju kesempurnaannya. Oleh karena itu, penggunaan untuk suatu metode yang bagaimana baiknya, pasti tidak dapat menghasilkan kebenaran yang mutlak, sebab tiap-tiap metode pasti memiliki kelemahan disamping kelebihannya. Penentuan suatu metode merupakan hal yang penting setelah penentuan objek yang akan dipelajari. Dari segi metode akan terlihat ilmiah tidaknya suatu penelitian itu. Pada dasarnya metode penelitian dapat dibedakan atas dua bagian yang besar, yaitu metode longitudinal dan crossectional. Di samping metode tersebut dalam penelitian psikologi digunakan pua metode eksperimental dan non-eksperimental.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksut metode penelitian dalam psikologi?
2.      Apa saja metode penelitian dalam psikologi?
3.      Bagaimana menerapkan metode penelitian psikologi?


C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian metode penelitian dalam psikologi
2.      Untuk mengetahui macam-macam metode penelitian dalam psikologi
3.      Untuk mengetahui cara menerapkan metode penelitian psikologi

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Metode Penelitian
Didalam kepustakaan, istilah metode mempunyai pengertian yang sama dengan prosedur, tatacara, alat dan teknik. Pada tulisan ini, pengertian metode atau prosedur lebih menekankan pada usaha untuk mendapatkan, mengembangkan, atau menguji pembuktian atau teori, hipotesis atau dugaan. Sedangkan istilah tatacara, alat, atau teknik lebih menekankan pada usaha untuk mendapatkan, atau membuktikan fakta/data (Fauzi. A, 2008).
Setelah psikologi menjadi disiplin ilmu yang berdiri sendiri, ia mengalami perkembangan pesat. Kepesatan ini tidak hanya berupa perbedaan pendapat antara para ahli, tetapi juga didalam bidang pengalaman dan penemuan metode serta teknik penelitian dan pengembangannya. Sesorang yang mempelajari psikologi segera akan menemui beraneka macam psikologi dan keluasan penerapannya (Ahyadi. AA., 1987).
Sebagai disiplin ilmu yang otonom maka psikologi agama juga memiliki metode penelitian ilmiah. Kajian dilakukan dengan mempelajari pakta-pakta berdasarkan data yang terkumpul dan dianalisis secara objektif (Ramayulis, 2007)[1]
B.     Metode-metode Dalam Penelitian Dalam Psikologi
Penentuan suatu metode merupakan hal yang penting setelah penentuan objek yang akan dipelajari. Dari segi metode akan terlihat ilmiah tidaknya suatu penelitian itu. Dalam kesempatan ini akan dikemukakan metode-metode yang digunakan dalam lapangan psikologi empiris. Ternyata dalam psikologi juga diterapkan metode-metode yang digunakan oleh ilmu-ilmu lain, tetapi sudah barang tentu disesuaikan dengan keadaan objeknya itu sendiri. Pada dasarnya metode penelitian dapat dibedakan atas dua bagian besar, yaitu metode Longitudinal dan Crossectional.
1.      Metode Longitudinal
Metode ini merupakan metode penelitian yang membutuhkan waktu relatif lama untuk mencapai sesuatu hasil penelitian. Dengan metode ini penelitian dilakukan hari demi hari, bulan demi bulan, malahan mungkin tahun demi tahun. Karena itu apabila di lihat segi perjalanan penelitian ini adalah secara vertikal. Sebagai contoh misalnya metode yang di tempuh dalam penelitian tentang perkembangan anak. Hasil pengamatan di catat hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun. Hasil tersebut dikumpulkan dan diolah kemudian di tarik kesimpulan. Sudah barang tentu dengan menggunakan metode penelitian membutuhkan waktu yang lama, kesabaran serta ketekunan.
2.      Metode Cross-Sectional
Metode ini merupakan suatu metode penelitian yang tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama di dalam mengandakan penelitian. Dengan metode ini dalam waktunyang relatif singkat dapat di kumpulkan bahan yang banyak. Jadi kalau di lihat jalanya penelitian secara horisontal. Sebagai contoh penelitian dengan menggunakan kuesioner merupakan penelitian yang bersifat cross-sectional. Sudah barang tentu penelitian ini dapat berlangsung secara cepat, tetapi pada umumnya kurang mendalam. Karena itu untuk mengatasi kekurangan di suatu pihak dan mengambil keunggulan di lain pihak. Sering kedua metode ini digabungkan.
Di samping metode tersebut di atas dalam penelitian psikologi digunakan pula metode ( a ) eksperimental dan ( b ) non-eksperimental. Dengan metode eksperimental peneliti dengan sengaja menimbulkan keadaan yang ingin diteliti, dan hal ini berbeda dengan yang non-eksperimental. Dalam penelitian yang non-eksperimental peneliti mencari atau yang menunggu sampai dijumpai dengan keadaan atau situasi yang ingin di teliti, jadi mencari situasi yang ada dalam keadaan wajar (natural).[2]
Digunakan pula metode eksperimental dan non-eksperimental. Dengan eksperimental peneliti dengan sengaja menimbulkan keadaan yang ingin diteliti. Non-eksperimentalpeneliti mencari atau menunggu sampai dijumpai keadaan atau situasi yang ingin diteliti.
            Untuk lebih terperinci dapat dikemukakan metode-metode yang digunakan dalam lapangan psikologi sebagai tersebut :
a.       Metode Introspeksi
Metode ini merupakan suatu metode penelitian dengan melihat peristiwa-peristiwa kejiwaan kedalam dirinya sendiri. Metode introspeksi ini dapat eksperimental dan dapat pula non-eksperimental. Sudah barang tentu penelitian ini dijalankan dengan penuh kesadaran dan secara sistematis menurut norma-norma penelitian ilmiah. Tetapi oleh karena dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah dirinyasendiri, maka metode ini mengandung kelemahan-kelemahan. Kelemahan pokok yang sering dikemukakan terhadap metode ini ialah bahwa metode ini bersifat subjektif, karena orang sering tidak jujur dalam mengadakan penilaian terhadap dirinya sendiri apalagi mengenai hal-hal yang tidak baik. Karena itu dengan metode ini sukar untuk mencapai segi objektivitas, padahal segi objektivitas dituntut oleh ilmu pengetahuan.
b.      Metode Introspeksi Eksperimental
Metode ini merupakan penggabungan metode introspeksi dengan eksperimen. Dengan jalan eksperimen, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada introspeksi eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang-orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek penelitian hasilkan akan lebih bersifat objektif.
c.       Metode Ekstrospeksi
Metode ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada metode introspeksi. Pada metode ekstrospeksi subjek penelitian bukan dirinya sendiri tetapi orang lain. Dengan demikian diharapkan adanya sifat yang objektif dalam penelitian itu. Orang akan dapat mengatakan atau menyimpulkan yang terjadi pada orang lain, juga berdasarkan atas keadaan dirinya sendiri.
d.      Metode Kuesioner
Kuesioner atau sering pula disebut angket merupakan metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan atau pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi subjek dari penelitian tersebut. Dengan angket, orang akan dapat memperoleh fakta ataupun opini (opinions). Pertanyaan pada angket bergantung pada maksut serta tujuan yang ingin di capai. Hal ini akan mempunyai pengaruh terhadap materi serta bentuk pertanyaan angket ini. Pada dasarnya angket terdiri dari dua bagian besar yaitu:
·         Bagian yang mengandung dat identitas
·         Bagian yang mengandung pertanyaan-pertanyaan
Bagian yang mengandung data identitas merupakan bagian yang mengandung pertanyaan-pertanyaan untuk mengungkap data identitas dari orang yang dikenai angket. Misalnya: nama, tempat dan tanggal lahir, dsb. Ini yang disebut angket anonim.
Bagian yang mengandung pertanyaan-pertanyaan atau pertanyaan-pertanyaan dapat untuk memperoleh fakta dan juga dapat untuk memperoleh opini. Pertanyaan itu ada beberapa macam bentuk atau jenis yang sekaligus memberikan bentuk atau jenis angket, yaitu:
1)      Pertanyaan yang tertutup (close questions), yaitu bentuk pertanyaan, orang yang akan dikenai angket tinggal memilih jawaban-jawaban yang telah disediakan dalam angket tersebut.
2)      Pertanyaan yang terbuka (open questions), yaitu bentuk pertanyaan yang responden masih diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk memberikan jawaban.
3)      Pertanyaan yang terbuka dan tertutup
Merupakan campuran dari kedua macam pertanyaan tersebut diatas.

Mengingat bahwa angket itu merupakan daftar pertanyaan, maka angket dapat dikenakan pada orang-orang sekalipun sekalipun jauh tempatnya, karena itu angket merupakan metode yang praktis dalam penelitian. Namun demikian tidak semua situasi dapat tepat digunakan metode angket. Keuntungan metode angket antara lain :
1)      Metode angket meurpakan metode yang praktis, dari jarak jauh metode ini dapat digunakan.
2)      Dalam waktu yang singkat dapat dikumpulkan data yang relatif banyak. Disamping itu tenaga yang digunakan juga sedikit.
3)      Orang dapat menjawab leluasa, sehingga tidak dipengaruhi oleh orang-orang lain.
Disamping keuntungan-keuntungan tersebut diatas, angket uga mempunyai segi-segi kelemahan antara lain:
1)      Peneliti mungkin tidak dapat langsung berhadapan muka dengan yang diteliti, maka apabila ada hal-hal yang kurang jelas , keterangan lebih lanjut sulit dapat diperoleh.
2)      Pertanyaan-pertaan telah disusun demikian rupa, sehingga pertanyaan-pertanyaan tidak dapat diubah disesuaikan dengan situasinya.
3)      Biasanya angket yang telah dikeluarkan tidak semua dapat kembali.
e.       Metode Interviu
Interviu merupakan metode penelitian dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan. Kalau pada angket pertanyaan-pertanyaan diberikan secara lisan, maka pada interviu pertanyaan-pertanyaan diberikan secara lisan. Kalau kedua metode antara interviu dengn angket dibandingkan maka pada interviu terdapat keuntungan-keuntungan disamping kelemahan-kelemaham, diantaranya:
1)      Pada intervieu hal-hal yang kurang jelas dapat diperjelas, sehingga orang dapat mengerti apa yang dimaksudkan.
2)      Pengintervieu dapat menyesuaikan dengan keadaan yang di intervieu.
3)      Dalam intervieu adanya hubungan yang langsung karena itu diharapkan dapat menimbulkan suasana hubungan yang baik, dan ini akan memberikan bantuan dalam mendapatkan bahan-bahan.
Sedangkan keleman-kelemahannya antara lain:
1)      Penelitian dengan intervieu kurang hemat, baik dalam soal waktu maupun tenaga, sebab dengan intervieu membutuhkan waktu yang lama.
2)      Pada intervieu dibutuhkan keahlian, dan untuk memenuhi ini dibutuhkan waktu untuk mendapatkan didikan atau latihan yang khusus.
3)      Pada intervieu apabila telah ada prasangka maka ini akan mempengaruhi intervieu, sehingga hasilnya tidak objektif.
Apabila orang memperhatikan patokan-patokan yang ditentukan pada intervieu, metode intervieu dapat memberikan sumbangan yang besar dalam metode penelitian. Suatu hal yang penting pada intervieu ialah membuat pertanyaan-pertanyaan sedemikian rupa hingga yang diintervieu tidak merasa diintervieu dengan hal-hal yang telah disiapkan terlebih dahulu. Data intervieu kemudian dianalisis hingga mendapatkan hasilnya.[3]
Secara lebih terperinci psikologi mempunya metode-metode tertentu yang dapat dipergunakan dalam berbagai penyelidikan yang menyangkut masalh-masalh psikologis. Metode-metode tersebut secara garis besarnya dapat dibagi sebagai berikut:
a.       Obervasi meliputi: metode introspeksi/ retrospeksi, introspeksi kesperimental, ekstrospeksi.
b.      Pengumpulan  (Gathering Methods) diantaranya:
1)      Angket
Angket yang disusun secara teliti dan sempurna dapat memberikan hasil yang berguna, meskipun demikian ada kesukaran-kesukaran dan keberatan-keberatan yang perlu diperhatikan yaitu:
·         Angket baru membangkitkan hasil yang berarti apabila sebelumnya dilaksanakan sudah ditetapkan secara teliti apa-apa yang akan diselidiki.
·         Menyusun pertanyaan-pertanyaan sukar sekali, tidak boleh terdapat pertanyaan-pertanyaan yang meragukan yang akan memungkinkan penjawab menerka-nerka isi jawabannya.
·         Pengolahan hasil angket adalah sukar karena kemungkinan besar para penjawab angket tidak menggunakan kata-kata atau bahsa yang sama dalam isi jawaban.
·         Jawaban-jawaban biasanya hanya menyangkut segi-segi tertentu saja, sehingga sulit bagi kita untuk menggantikan pertaliannyadengan kepribadian total daripaa penjawab.
2)      Biografi
Dengan jalan mempelajari dan membandingkn biografi-biografi dan autobiografi, buku-buku harian atau catatan masa muda diusahakan mencapai kesimpulan-kesimpulan tertentu mengenai kehidupan jiwa.
Keberata-keberatan yang dapat dikemukakan terhadap cara ini adalah sebagai berikut:
·         Penulis-penulis keterangan biasanya tidak selalu obyektif, seringkali mereka bersifat sepihak.
·         Perlu disangsikan pula apalagi kalau karangan-karangan itu baru kemudian hari ditulisnya apakah daya ingatannya kuat masih dapat meraih segala sesuatu di masa lampau dengan keadaannya yang sebenarnya, belum lagi soal kejujuran dalam menuliskannya.
·         Mengenai buku-buku harian atau catatan-catatan masa muda perlu diingat bahwa yang sering menuliskannya adalah hanya type-type tertentu saja.
3)      Pengumpulan Bahan-bahan
Dengan jalan mengumpulkan sebanyak mungkin bahan-bahan (gambar, karya seni, syair dan sebagainya) dapat pula diselidiki sifat-sifat tertentu yang umum. Beberapa teori mengenai perkembangan menggambarkan sifat-sifat gambaran pada anak-anak disusun dengan cara ini. Juga pengumpulan barang-barang etnologis mempunyai arti yang penting dalam penyelidikan segi-segi psikologi pada bangsa-bangsa tertentu, misalnya mengenai adat istiadat, agama dan sebagainya, ditinjau dari segi psikologi.
c.       Metode klinis
Dengan tujuan medis dan pedagogis, metode ini dipergunakan untuk menyelidiki seseorang di tempat yang khusus disediakan untuk kepentingan ini (di klinik-klinik psikiatri).
Suatu keuntungan dari metode ini ialah bahwa orang-orang yang diperiksa/diamati itu berhadapan langsung dengan penyelidik atau dokter dengan laku-laku dan pernyataan-pernyataan yang spontan.[4]
Ada beberapa ciri atau sifat yang terdapat pada psikologi klinis yaitu:
·         Memiliki orientasi ilmiah-profesional. Yang dikamsudkan disini adalah ciri berupa penggunaan metode ilmu dan kaidah psikologi, dalam pemberian bantuan terhadap individu yang menderita masalah-masalah psikologismelalui intervensi dan evaluasi psikologis.
·         Menampilkan kompetensi psikolog, karena psikolog klinis terlatih dalam menggunkan petunjuk dan pengetahuan psikologi dalam kerja profesionalnya.
·         Menampilkan kopetensi klinikus, karena berusaha mengerti orang lain dalam kompleksitas alamiah dan transformasi adaptif secara terus menerus atau berkelanjutan.
·         Ilmiah, karena menggunakan metode ilmiah untuk mencapai presisi dan objektivitas dalam cara kerja profesionalnya dengan tetap melakukan validasi untuk setiap individu yang ditanganinya.
·         Profesional, karena lebih menyumbangkan pelayanan kemanusiaan yang penting bagi individual kelompok sosial, dan komunikasi untuk memcahkan masalah psikososial dan meningkatkan kualitas hidup.[5]
d.      Metode eksperimen
Dengan melakukan percobaan kita dapat memahami sebab dan akibat hubungan antara dua variabel. dengan demikian, untuk memhami apakah hal itu benar-benar berhubungan seperti masalah kurang tidur dan stres, maka digunakanlah eksperimen, dengan mempertimbangkan hipotesis ini adalah untuk membuktikan benar ataukah tidak.[6]
C.    Cara Menerapkan Metode Penelitian Psikologi
Penelitian, investigasi sistematis yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru – merupakan suatu komponen inti dari metode ilmiah dalam psikologi. Hal ini memberikan kunci untuk memahami sejauh mana tingkat akurasi dari hipotesis (dan teori yang melatarbelakanginya).
Mari kita mulai dengan mempertimbangkan beberapa tipe penelitian deskriptif  yang didesain untuk meneliti seseorang, kelompok, atau pola perilaku secara sistematis. Metode-metode ini termasuk penelitian arsip, observasi naturalistik, penelitian survei dan studi kasus.
1.      Penelitian Arsip
Misalnya, seperti psikolog latane dan darley (1970), anda tertarik untuk mencari tahu lebih jauh tentang situasi-situasi drurat dimana para pengamat tidak memberikan bantuan. Salah satu tempat pertama yang ingin anda perhitungkan mungkin adalah sejarah, dengan mencari catatan surat kabar, misalnya, anda mungkin menemukan dukungan bagi dugaan bahwa penurunan dalam perlakuan menolong dalam sejarahnya selalu diikuti oleh peningkatan jumlah pengamat. Menggunakan artikel surat kabar adalah suatu contoh penetian arsip. Dalam penelitian arsip, data yang tersedia, seperti dokumen sensus, catatan perguruan tinggi, dan kliping surat kabar, diteliti untuk menentukan apakah terapat perbedaan jenis kelamindalam performa akademis (Sullivan, Riccio, & Reynolds, 2008).
2.      Observasi Naturalistik
Dalam observasi naturalistik, peneliti mengobservasi beberapa perilaku yang terjadi secara alami dan tidak membuat perubahan apa pun dalam situasi tersebut. Misalnya, seorang peneliti yang meneliti perilaku menolong dapat mengobservasi jenis bantuan yang diberikan kepada para korban di suatu daerah dengan  tingkat kejahatan yang tinggi di suatu kota. Poin penting yang harus diingat tentang observasi naturalistik adalah bahwa sang peneliti sekedar mencatat apa yang terjadi, tanpa membuat modifikasi terhadapsituasi yang sedang diobservasi (Moore, 2002; Rustin, 2006; Schutt, 2001).
3.      Penelitian Survei
Tidak ada cara yang lebih langsung untuk mengetahui apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh seseorang selain dengan cara menanyakan langsung kepada mereka. Untuk alasan ini, survei merupaka suatu metoe penelitian yang penting. Dalam penelitian survei, sejumlah pertanyaan diajukan kepada suatu sampel yang dipilih untuk mewakili suatu kelompok yang lebih besar yang dianggap menarik (populasi) tentang periaku, pikiran atau sikap mereka. Metode survei telah menjadi sedemikian canggih, sehingga dengan suatu sampel yang sangat kecil pun peneliti dapat menemukan sesuatu dengan tingkat akurasi yang tinggi dibandingkan respons dari kelompok yang lebih besar. Misalnya, suatu sampel yang hanya terdiri atas beberapa ribu orang sudah cukup untuk memprediksi diantara satu atau dua persen poin tentang siapa yang akan memenangkan pemilihan presiden – jika sampel tersebut dipilih dengan hati-hati (Groves, et al., 2004; lgo, 2006; Sommer & Sommer, 2001).

4.      Studi Kasus
Ketika membaca tentang seorang pelaku bom bunuh diri di Timur Tengah, banyak orang bertanya-tanya seperti apa kepribadian dari seorang teroris atau apa yang melatarbelakangi mereka melakukan hal tersebut. Untuk menjawab pertanyaan ini, para psikolog harus melakukan suatu studi kasus. Berkebalikan dengan survei, dimana banyak orang menjadi objek penelitian, suatu  studi kasus adalah suatu penelitian mendalam dan intensif terhadap seseorang pribadi atau sekelompok kecil orang. Studi kasus sering kali melibatkan pemeriksaan psikologis, suatu prosedur dimana serangkaina pertanyaan yang didesain secara seksama digunakan untuk mendapatkan beberapa masukan tntang kepribadian dari seorang individu atau kelompok tertentu (Addus, Chen, & Khan, 2007; Gass, et al., 2000).
5.      Penelitan Korelasional
Dalam penggunaan metode penelitian deskriptif yang  telah  kita diskusikan, para peneliti seringkali berusaha untuk menentukan hubunga natara dua variabel. variabel adalah perilaku, kejadian, atau karakteristik lain yang dapat berubah, atau bervariasi melalui satu atau beberapa cara. Dalam penelitian korelasional, dua kelompok variabel diteliti untuk menentukan pakah keduanya terkait, atau “berkorelasi”. Kekuatan dan arah dari hubungan antara kedua variabel tersebut diwakili dengan suatu statistik matematis yang dikenal dengan suatu korelasi (atau lebih formalnya, suatu koefisien korelasi), yang dapat bergerak dari +1.0 hingga -1.0. Suatu korelasi positif mengindikasikan bahwa ketika nilai dari sautu variabel meningkat, kita dapat memprediksikan bahwa nilai dari variabel yang lai juga akan meningkat. Sebaliknya, suatu korelasi negatif memberi tahu kita bahwa ketika nilai dari satu variabel meningkat, nilai dari variabel lain akan mengalami penurunan.[7]


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari penjelasan dalam makalah ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa metode dalam penelitian psikologi sangat bergam jenisnya. Tidak hanya satu metode saja dalam memcahkan suatu masalah psikologi, tapi ada bermacam-macam cara yang bisa digunakan dengan kegunaan yang berbeda-beda seperti, metode introspeksi, introspeksi eksperimental, ekstrospeksi, angket, biografi, klinis eksperimen, dan lain sebagainya. Metode-metode tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannnya sendiri-sendiri, serta cara menerapkan metode tersebut juga berbeda.
 

DAFTAR PUSTAKA

Yulia, Witri. 2013. Metode Penelitian Dalam Psikologi. (http://askilpojele.blogspot.co.id/2013/09/psikologi-umum-tentang-metode.html), diakses pada tanggal  01 Maret 2016.
Walgito, Bimo.2005. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sabri, M. Alisuf. 1993. pengantar Psikologi Umum &Perkembangan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
Wiramihardja, Sutardjo A. 2012.  pengantar Psikologi Klinis. Bandung: Refika Aditama.
Alam, Masrul. 2015. Makalah Psikologi Pendidikan (Metode Penelitian Dalam Psikologi), (http://makalahe19.blogspot.co.id/2015/03/makalh-psikologi-pendidikan-metode.html), diakses  01 Maret 2016.
S. Feldman, Robert. 2012. Pengantar Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika.




[1] Witri Yulia, “ Metode Penelitian Dalam Psikologi”, http://askilpojele.blogspot.co.id/2013/09/psikologi-umum-tentang-metode.html, diakses pada tanggal  01 Maret 2016 pukul  11.40
[2] Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005, hlm.26-27
[3] Bimo Walgito, 2003, Pengantar Psikologi Umum, Andi, Yogyakarta, hal. 28-34
[4] M. Alisuf Sabri, 1993, pengantar Psikologi Umum &Perkembangan, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta, hal.7-12
[5] Sutardjo A. Wiramihardja, 2012, pengantar Psikologi Klinis, Refika Aditama, Bandung, hal. 3-4
[6]Masrul Alam,  Makalah Psikologi Pendidikan (Metode Penelitian Dalam Psikologi), (http://makalahe19.blogspot.co.id/2015/03/makalh-psikologi-pendidikan-metode.html), diakses  01 Maret 2016 pukul 12.30
[7] Robert S. Feldman, 2012, Pengantar Psikologi, Salemba Humanika, Jakarta, hal. 44-47

Tidak ada komentar:

Posting Komentar